PERJALANAN
Dalam perjalanan hidup ini, kita bisa melihat bahwa semua orang tampak sama secara fisik. Lahir, dewasa, dan mati. Yang membedakan mereka adalah mental, jiwa, dan spiritualitasnya. Karena ketiga aspek ini yang menentukan bagaimana kehidupan fisikal kita.
Namun demikian sering kali, yang dijaga hanya fisiknya saja karena itulah yang paling mudah terdeteksi. Demam, Sakit, Pegal dan lain sebagainya. Sedangkan tanda-tanda mental, jiwa dan spiritual jarang sekali diperhatikan karena menganggap itu adalah perasaan yang datang dan pergi begitu saja. Marah, senang, damai, kesal dan sebagainya.
Tanda fisik maupun non fisik adalah bahasa tubuh yang ingin menyampaikan sesuatu kepada kita. Tanda, firasat, intuisi, insting, yang kadang membuat kita merasa aneh bila terus menanggapinya.
Namun perjalanan ini berjalan terus tanpa kita sadari, tanpa kita sengaja karena alam bawah sadar kita menuntunnya sampai pada tempatnya.
Namun demikian, logika kita, pikiran kita sering kali menolaknya. Karena dirasa tidak sesuai dengan pola ideal yang tertanam dalam benak kita. Kita menolak untuk merasa tidak nyaman, kita menghindar dari permasalahan yang mungkin terjadi tanpa melihat lebih jauh apa maksud dari setiap kejadian, dan kita pun mencari cara untuk bisa hidup enak.
Kita sering diajarkan untuk bersikap baik di sekolah, tapi egois di rumah. Alih-alih melihat gambaran lebih jauh dan besar, Kita diajak untuk terus berpikir positif, menghipnotis diri agar bahagia setiap hari. Apa yang kita pelajari dari semua itu ? Apa yang terjadi bila kita benar terus, menang terus ? Anakku yang kala itu berumur 10thn menjawab, "Bosan".
Hahahah ya benar sekali, sungguh membosankan. Bila hidup ini seperti film misteri yang harus dipecahkan, pasti lebih seru dan menambah warna yang baru di dalamnya. Sekaligus membuktikan bahwa jati diri kita sebagai detektif yang hebat.
Perjalanan ini berjalan sendiri, hingga sampai waktunya bagi kita melihat kembali seluruh perjalanan kita dari awal, dan menemukan jati diri kita sesungguhnya. Tugas kita hanya menjalaninya dengan hati, pikiran dan tangan yang terbuka. Penolakan, pertahanan, dan pengabaikan hanya akan menambah kelelahan, penderitaan, dan membuang waktu kita yang terbatas di dunia.
Dengan segala indera kita, menerima dan melepas segala rasa yang melaluinya. "Menangisi diri sendiri" yang berarti mengurus diri sendiri, mengasuh diri sendiri, dan menyembuhkan diri sendiri dari segala yang diketahui maupun yang tidak. Belajar dan berlatih di setiap masa kita. Dengan menyadari masa ini tidak akan terulang lagi, maka kita akan menyerap optimal energi bakal bekal perjalanan selanjutnya.
Ketika saat itu tiba seluruh alam berbicara padamu, menjawab banyak pertanyaan yang belum terlontarkan, bahkan terpikirkan. Mendekapmu erat, dan berkata sampaikan pada mereka, merekapun bisa melihat semua ini..
Namun demikian sering kali, yang dijaga hanya fisiknya saja karena itulah yang paling mudah terdeteksi. Demam, Sakit, Pegal dan lain sebagainya. Sedangkan tanda-tanda mental, jiwa dan spiritual jarang sekali diperhatikan karena menganggap itu adalah perasaan yang datang dan pergi begitu saja. Marah, senang, damai, kesal dan sebagainya.
Tanda fisik maupun non fisik adalah bahasa tubuh yang ingin menyampaikan sesuatu kepada kita. Tanda, firasat, intuisi, insting, yang kadang membuat kita merasa aneh bila terus menanggapinya.
Namun perjalanan ini berjalan terus tanpa kita sadari, tanpa kita sengaja karena alam bawah sadar kita menuntunnya sampai pada tempatnya.
Namun demikian, logika kita, pikiran kita sering kali menolaknya. Karena dirasa tidak sesuai dengan pola ideal yang tertanam dalam benak kita. Kita menolak untuk merasa tidak nyaman, kita menghindar dari permasalahan yang mungkin terjadi tanpa melihat lebih jauh apa maksud dari setiap kejadian, dan kita pun mencari cara untuk bisa hidup enak.
Kita sering diajarkan untuk bersikap baik di sekolah, tapi egois di rumah. Alih-alih melihat gambaran lebih jauh dan besar, Kita diajak untuk terus berpikir positif, menghipnotis diri agar bahagia setiap hari. Apa yang kita pelajari dari semua itu ? Apa yang terjadi bila kita benar terus, menang terus ? Anakku yang kala itu berumur 10thn menjawab, "Bosan".
Hahahah ya benar sekali, sungguh membosankan. Bila hidup ini seperti film misteri yang harus dipecahkan, pasti lebih seru dan menambah warna yang baru di dalamnya. Sekaligus membuktikan bahwa jati diri kita sebagai detektif yang hebat.
Perjalanan ini berjalan sendiri, hingga sampai waktunya bagi kita melihat kembali seluruh perjalanan kita dari awal, dan menemukan jati diri kita sesungguhnya. Tugas kita hanya menjalaninya dengan hati, pikiran dan tangan yang terbuka. Penolakan, pertahanan, dan pengabaikan hanya akan menambah kelelahan, penderitaan, dan membuang waktu kita yang terbatas di dunia.
Dengan segala indera kita, menerima dan melepas segala rasa yang melaluinya. "Menangisi diri sendiri" yang berarti mengurus diri sendiri, mengasuh diri sendiri, dan menyembuhkan diri sendiri dari segala yang diketahui maupun yang tidak. Belajar dan berlatih di setiap masa kita. Dengan menyadari masa ini tidak akan terulang lagi, maka kita akan menyerap optimal energi bakal bekal perjalanan selanjutnya.
Ketika saat itu tiba seluruh alam berbicara padamu, menjawab banyak pertanyaan yang belum terlontarkan, bahkan terpikirkan. Mendekapmu erat, dan berkata sampaikan pada mereka, merekapun bisa melihat semua ini..
Komentar
Posting Komentar