Empath Stages

Setelah bercermin pada pengalaman ku sendiri, berikut adalah tahapan kehidupan seorang Empath sampai dia menemunkan dirinya sendiri.

1.  Ketakutan dan kebingungan.  Ini adalah masa kecil mereka, semuanya asing dan membingungkan.  Ketakutan mereka tidak hanya berasal dari sekeliling keluarga mereka tapi lebih pada mimpi-mimpi buruk yang hadir dalam tidur mereka.  Mereka sulit tidur pada malam hari, dan sering bangun kesiangan, itu semua membuat mereka gugup dan ngompol pada masa-masa balita itu.  Mereka bisa melihat bentuk-bentuk lain pada tekstur dinding, awan atau yang lainnya.  Mereka memiliki phobia dari kecil.  Mereka belajar mencontoh orang lain dalam membela diri seperti mengadu atau membalas, namun mereka selalu gagal melakukannya karena kasihan pada pelaku.  Mereka tidak bisa melihat kekerasan yang terjadi pada siapapun/apapun.  Untuk mengimbangi semua itu, mereka akhirnya memilih diam, berkhayal dan bermimpi.. membuat cerita sendiri dan bermain sendiri.

2.  Jarak & Kekerasan Hati.  Strategi menghindari itu cukup berguna bagi dirinya sendiri,  sampai saat mereka mulai melihat orang yang tidak bersalah diperlakukan tidak adil, tragedi yang terjadi di sekeliling.  Perlahan-lahan kesakitan fisik dan batin itu mengeraskan hati mereka, mereka membuat tembok tidak hanya untuk diri mereka sendiri tetapi juga pada orang-orang yang mereka cintai.   Mereka memberikan kesan keras pada semua orang sehingga tidak ada seorang pun yang berpikir untuk mendekatinya, dengan demikian mereka aman.  Mereka juga mengeraskan hati mereka sehingga tidak ada yang cukup berharga yang bisa melukai mereka lagi.   Menutup rapat hati pada manusia biasa, karena berurusan dengan manusia hanya membuang-buang waktu.

3.  Energi Pertama.  Energi pertama datang ketika ia bertemu dengan mereka yang memiliki energi yang sama dengan mereka.  Kesamaan mereka antara lain adalah kebingungan pada tingkah laku manusia-manusia yang tidak masuk akal... Mereka bisa saling bercerita dan tertawa lepas, melepaskan sejenak keletihan mereka.  Sejak saat itu ia memutuskan untuk bersenang-senang di kehidupannya, menikmati setiap saat dalam hidupnya.  Dia bersenang-senang tanpa melibatkan hatinya, dan kehidupannya mulai bergerak.  Satu persatu pencapaiannya mulai menginspirasi orang-orang tanpa dia sadari, dia terus bergerak dan menari dengan iramanya sendiri. 

4.  Energi Penghancur Pertama.  Energi itu datang disaat ego sedang kuat-kuatnya.  Ia menghancurkan kenyamanan  pikiran, diri dipaksa menjalani hidup diluar rencana.   Namun egonya yang telah terbentuk kuat tidak mampu menghancurkannya, dia bangkit lagi dan bergerak lebih keras dari sebelumnya.  Tidak ada yang bisa menghancurkan egonya, ia bisa menghadapi semuanya sambil tetap bersenang-senang.  Semuanya baik-baik saja selama hati untuk dirinya dimatikan.  Dia terus mengejar, bekerja dan belajar untuk orang lain, mimpi orang lain.  Karena dia menyakini bahwa tidak ada mimpi apapun yang menarik bagi dirinya di dunia ini.


5.  Twin Flame.  Pertemuan dengan kembarannya tanpa disadarinya, yang dia tahu adalah orang ini membawa suatu misteri.  Sejak itu hatinya terus membuka dengan paksa dan terasa sakit sekali, saat itulah akar-akar penyebab kekuatannya ini diselesaikan satu persatu.   Hingga suatu saat ia mengerti tentang dirinya, dan ternyata apa yang dialaminya sejak awal hanyalah sebagai bentuk pembuktian dirinya sesungguhnya.  Dia pun teringat betapa banyak orang yang memberitahu dia akan jati dirinya namun ia tidak mengerti sama sekali.  Tentu tidak ada yang akan langsung percaya begitu saja bila tidak mengalami dan melewatinya sendiri. 


6.  Peranan.  Mereka siap mengambil peranan yang sama sekali lain, di perjalanan berikutnya,  mereka tahu mereka tidak datang untuk menyelamatkan ataupun memusnahkan.  Mereka ada hanya untuk mengingatkan orang-orang tentang kesejatian mereka, dengan kehadiran mereka saja.  Membuang segala ide penyelamatan, menolong, ataupun memperbaiki, karena semua yang ada sudah baik adanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EMPATH & NARSISTIK

KESENDIRIAN & KEGELAPAN

EMPATH